Di zaman sekarang, banyak orang punya mindset bahwa sesuatu yang mahal otomatis lebih bagus. Padahal, kalau kita mau jujur, nggak semua yang mahal itu sesuai dengan kebutuhan kita. Kadang, barang sederhana dengan harga terjangkau justru sudah lebih dari cukup, selama fungsinya berjalan dengan baik.
Prinsip “tidak perlu mahal, yang penting fungsinya” ini bisa bikin hidup lebih tenang, lebih hemat, dan jauh dari tekanan sosial. Yuk, kita bahas santai soal ini—kenapa mahal belum tentu terbaik, apa akibat kalau terlalu gengsi, dan gimana caranya biar hidup lebih fokus ke fungsi daripada harga.
Apa Sih Maksudnya “Yang Penting Fungsinya”?
Bayangin kamu mau beli ponsel. Ada dua pilihan:
Ponsel A, harga 3 juta, fiturnya standar tapi sudah bisa untuk komunikasi, kerja, dan hiburan.
Ponsel B, harga 15 juta, fiturnya wah banget, tapi sebenarnya kamu cuma pakai buat WhatsApp, browsing, dan foto-foto biasa.
Nah, kalau dipikir pakai logika, pilih yang 3 juta aja sudah cukup. Itu artinya kamu beli berdasarkan fungsi, bukan gengsi.
Fokus pada fungsi artinya kita menilai sesuatu dari manfaat yang bisa kita dapat, bukan dari label harga atau gengsi yang melekat.
Kenapa Banyak Orang Mengejar yang Mahal?
Meskipun fungsi sama, banyak orang tetap memilih yang mahal. Kenapa begitu? Ada beberapa alasannya:
Gengsi dan Status Sosial
Kadang orang beli barang mahal bukan karena butuh, tapi biar dianggap lebih keren oleh orang lain.Tergoda Iklan dan Tren
Dunia marketing pintar banget bikin kita merasa perlu barang mahal. Padahal sering kali itu cuma ilusi kebutuhan.Kurang Percaya Diri
Ada orang yang merasa harga mahal bisa menutupi kekurangan dirinya. Jadi semacam pelarian buat meningkatkan percaya diri.Lingkungan yang Mendorong
Kalau teman-teman sekitar pakai barang mahal, kita sering kebawa arus buat ikutan, biar nggak merasa “kalah.”
Akibat Kalau Hidup Selalu Mengejar yang Mahal
Sering mengejar barang mahal tanpa memikirkan fungsi bisa bikin hidup jadi ribet. Ini beberapa akibatnya:
1. Keuangan Berantakan
Jelas, beli yang mahal tanpa perhitungan bikin dompet tipis. Uang yang seharusnya bisa dipakai buat kebutuhan lain malah habis buat gaya.
2. Hidup Penuh Tekanan
Barang mahal biasanya bikin orang jadi was-was. Misalnya, punya HP belasan juta, tiap hari khawatir jatuh, lecet, atau hilang. Hidup jadi nggak tenang.
3. Utang Menumpuk
Nggak sedikit orang yang rela ngutang demi punya barang branded. Padahal, ujung-ujungnya malah stress mikirin cicilan.
4. Kepuasan Sementara
Barang mahal memang bikin puas di awal, tapi lama-lama rasa puas itu hilang. Akhirnya, muncul keinginan beli barang mahal lagi, dan siklus ini nggak ada habisnya.
5. Kehilangan Nilai Kesederhanaan
Kalau terlalu fokus ke harga, kita sering lupa bahwa yang bikin bahagia bukan barang mahal, tapi cara kita menggunakannya.
Contoh Kehidupan Sehari-Hari
Handphone
Banyak orang beli HP mahal dengan kamera super canggih. Tapi, ujung-ujungnya cuma dipakai buat selfie, chat, dan buka medsos. Padahal, HP harga menengah sudah lebih dari cukup buat itu.
Transportasi
Motor sederhana sudah cukup buat ke kantor atau belanja harian. Tapi ada juga yang memaksakan diri beli motor gede atau mobil mewah padahal cicilannya bikin sesak nafas.
Pakaian
Kaos polos harga puluhan ribu fungsinya sama aja buat nutup badan. Tapi ada yang rela keluar jutaan cuma buat logo kecil di dada.
Perabot Rumah
Piring biasa sama piring branded fungsinya tetap sama: buat makan. Jadi, kenapa harus habis-habisan hanya demi merk?
Kelebihan Hidup dengan Prinsip “Yang Penting Fungsinya”
Kalau kita terbiasa memilih barang berdasarkan fungsi, banyak keuntungan yang bisa dirasakan:
Hidup Lebih Hemat
Uang bisa dialihkan buat kebutuhan penting lain atau ditabung buat masa depan.Hidup Lebih Tenang
Nggak ada rasa was-was berlebihan kalau barang rusak atau hilang.Fokus ke Kebutuhan Asli
Kita jadi lebih sadar apa yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar ikut tren.Lebih Banyak Ruang untuk Bahagia
Karena nggak terikat sama gengsi, hidup terasa lebih ringan dan bebas.Belajar Bersyukur
Dengan menghargai fungsi barang sederhana, kita jadi lebih mudah bersyukur dengan apa yang ada.
Cara Latih Diri Supaya Tidak Terjebak “Mahal Harus”
Kalau kamu sering tergoda barang mahal padahal nggak perlu, coba tips ini:
Tanya Diri Sendiri: Butuh atau Ingin?
Sebelum beli, coba tanyakan: barang ini benar-benar saya butuhkan atau cuma saya pengenin aja?Bandingkan Fungsi, Bukan Harga
Fokus ke apa yang bisa dilakukan barang itu, bukan berapa harganya.Tetapkan Anggaran
Buat batas maksimal belanja. Kalau lewat, tahan diri.Kurangi Ikut Tren
Ingat, tren selalu berubah. Kalau ikut terus, dompet nggak akan kuat.Belajar dari Orang Sederhana
Banyak orang sukses tetap hidup sederhana. Mereka tahu yang penting bukan harga barang, tapi bagaimana barang itu membantu aktivitas sehari-hari.
Penutup
Hidup bukan tentang siapa yang punya barang paling mahal, tapi siapa yang bisa memanfaatkannya dengan baik. Prinsip “tidak perlu mahal, yang penting fungsinya” bukan berarti anti barang bagus, tapi lebih ke bijak memilih sesuai kebutuhan.
Barang mahal belum tentu bikin hidup lebih bahagia. Sebaliknya, barang sederhana yang berfungsi baik bisa bikin hidup lebih praktis, hemat, dan tenang.
Jadi, sebelum tergoda harga fantastis, coba pikir lagi: apakah benar-benar butuh, atau cuma gengsi? Karena pada akhirnya, bukan mahalnya yang penting, tapi manfaatnya.